Jumat, 07 Desember 2012

Renungan Sore (7 Desember 2012)

Saya dan tim komunitas lari dari perusahaan tempat saya bekerja memiliki track lari favorit di sekitar kantor. Letak track lari tersebut kurang lebih 1 km dari kantor tempat saya dan teman-teman bekerja. Dalam satu range track lari tersebut, ada satu track dengan panjang sekitar 100 meter dimana track tersebut lintasannya menanjak dan saya pribadi menganggap track itu sebagai track pemecah jantung (lebay deh saya). Ada alasan khusus kenapa saya sebut track tersebut sebagai track pemecah jantung.

Alasan pertama adalah karena sepanjang 100 meter tersebut, track tersebut menanjak. Hal ini menyebabkan kerja jantung kita seketika menjadi berdetak lebih cepat yang mengakibatkan kita dituntut untuk memberikan energi ekstra untuk melalui track tersebut.

Alasan kedua adalah sepanjang 100 meter tersebut, dia dibagi menjadi 2 area menanjak, sepang 80 meter menanjang dengan kecuraman elevasi sekitar 60 derajat dan yang keduanya elevasi tanjakannya mencapai 80 derajat. Hal itu tentu membuat kondisi menjadi semakin lelah.

Teman, saya di sini sebenarnya tidak membicarakan terkait tanjakan tersebut (ada edisi khusus untuk lari ya). Yang saya bicarakan adalah tanjakan tersebut dianalogikan sebagai permasalahan atau persoalan hidup. Seperti kita berlari, keadaan kita tidak selamanya datar atau biasa-biasa saja (seperti kata salah satu iklan, life is never flat), it's true guys... Yang namanya hidup tidak selamanya mengalami sukacita, berkat atau hal-hal yang menyenangkan. Tidak jarang kita menemukan persoalan-persoalan yang dalam kasus berlari saya merupakan area track tanjakan. Dan sama seperti tanjakan yang memiliki elevasi sudut yang berbeda-beda, demikian juga dengan persoalan dan permasalahan kita berbeda-beda. Ada kalanya persoalan kita itu sebenarnya masih dalam tahap yang sudah ketahuan solusinya namun kadangkala tidak sedikit juga kita menghadapi persoalan yang benar-benar menguras energi kehidupan kita seperti dalam track saya yang saya sebut track pemecah jantung (hehehe).

Saya coba bagi sedikit tips yang sambi berlari saya coba pikirkan, kira-kira apabila saya mendapatkan permasalahan yang rumit seperti track pemecah jantung itu, apa yang bisa saya lakukan ya?

Ada beberapa hal yang terpikirkan oleh saya, yaitu:
1. tanamkan bahwa sebenarnya ada tujuan tertentu ketika melewati masalah tersebut.
Ketika awal mula saya berlari di track itu, saya sangat putus asa bahkan terkesan jalan untuk melewatinya, akan tetapi ketika saya merenung sambil melewati track tersebut pagi ini, saya mendapatkan pelajaran bahwa ketika kita melewati tanjakan tersebut, setidaknya ketika melewati tanjakan lain yang memiliki sudut elevasi lebih landai, saya akan lebih kuat dan lebih siap. Begitu juga dnegan kehidupan, ketika kita melewati suatu persoalan yang bila dipikir dengan kemampuan manusia kita tidak sanggup, hadapi saja permasalahan tersebut, hadapi dengan kekuatan yang maksimal (ingat, Tuhan tidak akan memberikan permasalahan melampaui kekuatanmu, hanya tergantung semaksimal apa engkau menggunakan kekuatan itu) dan berpikirlah apabila kita bisa melewati permasalahan yang berat itu, permaslahan yang lain akan terasa ringan bagi yang sudah berpengalaman dnegan yang lebih berat.

2. sebenarnya permasalahan tersebut untuk melatih diri kita
Pada waktu awal saya melewati track tersebut, perkiraan saya saya hanya sanggup untuk melewatinya dengan berjalan akan tetapi ketika saya sudah terlatih untuk melewatinya, saya menyadari ada penambahan power dan speed ketika saya melewati track tersebut.
Begitu juga dengan permasalahan yang dihadapi. Setiap permasalahan yang kita hadapai bahkan permaslahan terberat sekalipun, hadapi lah dengan segenap kekuatan karena apabila masalah tersebut teratasi yakinlah bahwa kita sudah memiliki pengalaman dalam menghadapi situasi yang demikian yang artinya secara mental, secara pemikiran kita sudah siap untuk menghadapi masalah tersebut bahkan dengan level yang lebih tinggi. 

3.  hadapi permasalahan tersebut dengan penuh sukacita
Salah satu buku bijak yang pernah saya baca menyatakan bahwa Hati yang gembira adalah obat, obat dari segala kesusahan, penyakit dan sebagainya. Hal ini dapat saya amini karena ketika saya menghadapi track pemecah jantung tadi pagi, saya mendapat tambahan energi ekstra ketika keadaan saya ketika melewati track tersebut dengan penuh sukacita. Bahkan pai ini, tidak hanya sekali saya melewatinya, tapi ketika saya melewati track tersebut dan dibarengi dengan sukacita yang terpancar dari hati, maka seperti ada energi ekstra yang menyatakan sebenarnya track ini mudah untuk dilewati dan tanpa terasa memang benar, track tersebut dengan cepat dapat terlewati. Hal itu dapat kita terapkan ketika menghadapi permasalahan. Hadapilah permasalahan dengan sukacita tanpa bersungut-sungut maka bukan hanya permasalahan kita saja yang dapat teratasi tetapi kita juga dapat menjadi berkat dengan senyuman sukacita yang kita tampilkan kepada orang-orang sekitar.

Demikianlah sedikit renungan untuk weekend ini. Happy weekend all....

God bless you....






Tidak ada komentar:

Posting Komentar