Senin, 03 Desember 2012

Konflik

Sering kali dalam memecahkan masalah dan menyelesaikan suatu konflik, perdebatan bukan menjadi solusi. Kadang dibutuhkan suatu tindakan "diam". Diam disini bukan tidak melakukan apa-apa, akan tetapi ada beberapa point yang dapat diambil ketika kita diam; 1. diam untuk melakukan introspeksi; di sini diam berarti pihak yang berselisih paham sebaiknya sama-sama tidak berbicara dulu dan masing-masing 
saling menilai, ada suatu kesalahan apa pada diri sendiri sehingga konflik bisa terjadi, ingat lho pada diri sendiri karena kita tidak dapat mengubah diri orang lain, kita hanya dapat melakukan perubahan pada diri sendiri. Hal ini adalah hal yang paling sulit karena kebiasaan manusia yang pada dasarnya hanya dapat melihat kesalahan orang lain (sampai-sampai ada peribahasanya; semut di seberang lautan terlihat, gajah di pelupuk mata tidak dilihat). Oleh karena itu apabila kita berkonflik dengan orang lain coba lah berdiam diri dan mulai lah melakukan introspeksi di dalam diri kita. 2. diam untuk memaafkan sering sekali dalam berkonflik, yang paling pertama timbul adalah emosi yang disebabkan oleh ego masing-masing pribadi. Sifat dasar manusia adalah bahwa ide sendiri lebih benar dari ide orang lain. Nah, ketika konflik terjadi dan siapapun yang terlibat di dalamnya, ingatlah bahwa sebenarnya konflik bisa dihindari apabila prioritas dalam konflik itu diubah, yang tadinya emosi dalam ego, ubahlah prioritas menjadi tindakan maaf. Ketika masing-masing yang terlibat dalam konflik megutamakan kata maaf, maka diskusi dan perdebatan menjadi lebih lancar sehingga konflik tidak sampai membesar. Dalam berdiam diri, usahakan untuk menimbulkan tindakan maaf ini terlebih dahulu sebelum mengeluarkan ego. 3. berdiam diri bukan berarti kalah, berdiam diri merupakan suatu cara untuk mencari win-win solution. Ketika konflik terjadi ego yang sudah mulai terbakar, akan selalu mencari pembenaran sehingga timbul keinginan untuk mencari pembenaran oleh masing-masing pihak. Pembenaran oleh satu sisi itu bahkan dapat merugikan pihak yang lain sehingga bukan tidak mungkin pihak yang merasa tersakiti akan memiliki dendam yang akan menjadi akar pahit. Disinilah dibutuhkan tindakan berdiam diri. Berdiam diri dilakukan agar pihak-pihak yang berkonflik dapat memikirikan solusi apa yang terbaik yang dapat menimbulkan kepuasan bersama. Untuk memperoleh solusi terbaik ini, bantuan mediator yang menampung aspirasi dari pihak yang berkonflik juga diperlukan untuk mencari solusi bukan malah memperbesar permasalahan seperti salah satu acara televisi yang pernah saya tonton (baca: Indonesia Lawyer Club) :D Mungkin itu beberapa point dari saya tentang pentingnya berdiam diri ketika terjadi konflik. Ide-ide ini memang masih bisa diperdebatkan dan yang membaca tidak harus menelan bulat-bulat ide ini. Selamat pagi, selamat beraktivitas.... GBU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar