Sabtu, 12 Desember 2015

God, You are able in every single day

Halo bloggers.....

Udah lama ga buka halaman ini, awalnya ga kepikiran, teringat ada blogger juga di kota ini (baca: kuwait), jadilah pengen nulis di bolg lagi. Hari ini, tepat 2 hari sebelum 1 genap saya berada di kota ini, saya sangat mengucap syukur kepada The Almighty God (Thanks Papa) yang selalu hadir dan menemani dalam setiap keseharian saya. Sekedar flashback, ku ada sebagaimana ku ada pada saat ini tak lepas dengan tuntunan, penyertaan dan didikan darinya. Sudah banyak airmata (sekarang aja sambil menetes nih), perasaan dan doa-doa yang terucap sampai akhirnya (dan masih berusaha lagi) saya dapat menempatkan posisi bekerja seperti saat ini. 
Kilas aja awalnya saya iseng melihat ada tawaran kerja di linkedin untuk bekerja di Kuwait kemudian saya apply cv, eh dipanggil cuy... sebenarnya ga nyangka juga soalnya cv nya waktu itu ga bagus-bagus amat koq, tapi mungkin itulah tuntunan Tuhan sehingga akhirnya step by step proses seleksi berhasil saya lalui dan saya dinyatakan diterima untuk dipekerjakan sebagai expat di perusahaan ini (baca lagi: Shabakkat Cellular).
Singkat cerita saya terima, eng ing eng, selanjutnya adalah hal terberat saya adalah saya harus mengucapkan bye-bye, selamat tinggal dan say good bye kepada perusahaan (the one and only) yang sudah mengajarkan saya, mendidik saya dan menuntun saya sehingga dapat memiliki daya saing di dunia profesional, ya PT Indonesia Comnets Plus. Saya sempat bergumul beberapa kali untuk mengambil keputusan ini. Airmata, perasaan dan doa-doa saya terus mengalir. Ketika saya masuk kerja dan melihat ke teman-teman sekantor, melihat teman yang sudah anggap saudara semua, tak terasa saya sangat sedih untuk meninggalkan perusahaan yang sudah 10 tahun untuk menjadikan saya sebagai seorang profesional seperti saat ini (thanks ICON+, you always be there in part of my life). Bayangkan jek, hampir 10 tahun saya kerja disana (Bandung, Gandul, Wismul, Medan dan kota-kota lain....) adalah satu kesempatan yang sangat luar biasa yang diberikan Tuhan kepada saya untuk bekerja bersama teman-teman yang sangat hangat dan menyenangkan. God bless ICON+ always.... 
Singkat cerita saya pamit ke bos saya waktu itu, mas Mawan dan mas Mawan sangat mendukung saya. Saya katakan juga ke si bos memang pemasukan yang saya terima jauh lebih besar dari di ICON+ tapi bukan itu hal yang utama. Saya butuh pengalaman internasional, pengalaman yang akan menempa saya menjadi seorang profesional, pengalaman yang akan membuat saya lebih kuat dan memiliki jaringan sociality yang lebih luas dan yang akan membuka resources saya ke dunia internasional yang semakin kompetitif. Kemudian saya mengajukan email ke HR dan deal, akhirnya saya resmi keluar dari ICON+. 
Kemudian tibalah hari untuk pemberangkatan, saya sangat ingat sekali tanggal tersebut 16 Agustus 2015, ya hari yang tidak akan aku lupakan karena ini bisa jadi sebagai milestone dalam kehidupanku.
Pada hari itu saya melakukan perjalanan pertama sebagai seorang ekspat dan sudah ijin istri dan keluarga. Sedih-sedihan, airmata dan perasaan ikut tercurah ketika saya akan meninggalkan istri dan keluarga lainnya. Tapi.... ketika sampai di Kuwait Airport, alamaaaakkk, saya tertahan di imigrasi. Petugas imigrasi mengatakan bahwa ada seseorang yang melakukan cancel terhadap visaku. Makin bingung karena pada waktu aku datang masih jam 3 pagi, dan yang bisa dibangunkan pertama sekali pada waktu itu adalah teman Indonesa satu kantor (namanya mas Abdul). Untung aja ada yang bisa aku hubungi, kemudian dia menghubungi bos kami tapi ya memang harus terjadi. Saya harus balik kandang lagi ke Indonesia dan setelah bos saya menghubungi pihak HR, mereka bilang ga usah kuatir karena kamu sudah menjadi pegawai sini koq. Nanti selama disana kamu bakal dapat hakmu. Mendengar hal itu saya langsung tenang dan petualangan 22 jam travelling tik tok ke mid east pun menjadi petualangan yang menyenangkan (menghibur diri, hehehe) meskipun ketika penerbangan kembali saya tertidur hampir 6 jam, zzzzz.....
Hari-hari saya setelah kejadian itu sebenarnya semakin tak menentu. Memang sih saya mendapatkan hak, akan tetapi sebenarnya ada kekuatiran jikalau sebenarnya mereka merencanakan suatu terminate tapi dengan cara yang halus. Jujur ini sempat masuk ke dalam pikiran dan hal ini lah yang membawaku untuk mengaminkan ucapan salah satu abang iparku untuk mencari pekerjaan dulu di Indo sebelum aku berangkat lagi ke Kuwait. Sempat juga sih ikut pelatihan tentang jaringan komputer dan mengajar freelance, akan tetapi aku juga tetap mengikuti interview di beberapa perusahaan. Setidaknya ada 2 perusahaan yang sudah menerima, pertama salah satu gold partner cisco dan kedua perusahaan IT di Singapore. Tapi akhirnya aku tidak jadi untuk mengambil kedua jo tersebut karena pada akhirnya sudah dapat informasi bahwa visa kerjaku yang kedua sudah selesai. Yaaaaa, gagal donk dapat double salary, xixixixixi.....
Kemudian singkat cerita, tanggal 15 November 2015, aku melakukan perjalanan profesional keduaku (cie cieeee...) ke Kuwait lagi. Waktu perpisahan dengan istri tercinta, dia berharap semoga ditolak lagi ya bang di Imigrasi Kuwait, nanti kan bisa balik lagi. Hahahahahaa..... diam-diam aku mengaminkan juga dalam hati sih.... Dan hal itulah yang terpikir olehku ketika aku berhadapan one on one dengan petugas imigrasi ketika aku di bandara Kuwait. 
Aku menatap matanya, dia menatap mataku, kami tatap-tatapan.... Dalam hatiku, pulang-pulang, pulang..... ehh tak taunya dia malah nyuruh finger print dan yaaaa..... ga jadi pulang. Passporku dicap dan dia mengucapkan welcome to Kuwait, have a nice day. Ada kekecewaan sih sedikit, kalau yang pertama datang ngarepnya langsung masuk Kuwait terus istirahat, kalau yang ini ngarepnya pulang, hahahahaha......
Tapi life must go on.... dengan semngat 45 aku mencari namaku yang katanya sudah dipegang di papan nama oleh penjemput hotel. Benar saja, aku liat dan samperin penjemput hotel itu terus langsung tertidur manis di hotel. Ga tau beberapa saat tidur, kemudian hp tiba-tiba berdering, dari HR nya, aku sempat berharap untuk ga ke kantor dulu hari itu. Eh ternyata keinginan tak berbanding lurus dengan kenyataan. Sang HR meminta aku untuk segera datang ke kantor dan memang setelah tiba, aku disambut oleh tim kerjaku saat ini. Busyet penyambutannya kayak penyambutan resmi aja, sampai tim leader nya ngomong, udah nanti kamu makan siang bareng kami aja dan dibawalah ke restoran india. Busyet dah, belum babibu, dia Cuma ngatain welcome dan mengenalkan seluruh anggota tim.

Ya inilah tim ku, tim IP yang akan menjadi partner kerjaku di perusahaan ini. Sampai saat ini, jujur aku masih belum mengenal teman-teman satu timku secara personal, tapi kelihatannya semuanya ramah-ramah. Dan sampai blog ini juga selesai dibuat yang aku tau sampai saat ini dengan airmata yang tak berhenti mengalir, perasaan yang tertahan, aku hanya bisa mengucapkan God, keep able in every single day of my life and always give Your Spirit in my daily activity.

Warmest Regards,



ampulan