Jumat, 29 April 2016

Arti Nama Manuela Tiar Agatha Boru Silaban

Manuela Tiar Agatha boru Silaban; Manuela berasal dari bahasa Ibrani yang artinya Tuhan beserta kita; artinya Tuhan lah yang menyertai keluarga kecil kami dan Tuhan lah yang menyertai papanya, mamanya, dia dan adik-adiknya dimanapun dia berada, ada rahasia kecil juga, Manuela itu memiliki banyak arti; dia mewariskan nama dari amongnya juga, opung yang sangat dicintai bapaknya, dan dia adalah generasi berikutnya dengan awalan huruf M setelah among, opung dan bapaknya... Tiar (bahasa Batak) yang berarti terang atau cahaya, merupakan sosok yang diharapkan menjadi terang dan cahaya bagi lingkungan sekitarnya, sosok yang akan mengayomi adik-adiknya dan membuat orangtuanya bangga akan kilaunya. Tiar ini merupakan pemberian dari udanya yang di Medan dan bapatuanya di Jakarta yang secara tidak sengaja menemukan nama ini berbarengan... Agatha merupakan pemberian nama dari emaknya yang kalau dilihat berasal dari berbagai bahasa (searching google: Yunani, Jerman, Rumania) yang berarti baik hati; nama ini diharapkan akan menjadi kepribadiannya kelak yang akan tetap memiliki kebaikan hati. Sehingga secara defenisi keseluruhan kata: gadis kecilku itu bernama Boru Silaban yang mengalami penyertaan Tuhan yang luar biasa dan akan bersinar terang yang memunculkan kebaikan hati untuk kemuliaan Tuhannya... #HOPE


nb: among: buyut dalam bahasa Batak; opung: kakek dalam bahasa batak

Sabtu, 12 Desember 2015

God, You are able in every single day

Halo bloggers.....

Udah lama ga buka halaman ini, awalnya ga kepikiran, teringat ada blogger juga di kota ini (baca: kuwait), jadilah pengen nulis di bolg lagi. Hari ini, tepat 2 hari sebelum 1 genap saya berada di kota ini, saya sangat mengucap syukur kepada The Almighty God (Thanks Papa) yang selalu hadir dan menemani dalam setiap keseharian saya. Sekedar flashback, ku ada sebagaimana ku ada pada saat ini tak lepas dengan tuntunan, penyertaan dan didikan darinya. Sudah banyak airmata (sekarang aja sambil menetes nih), perasaan dan doa-doa yang terucap sampai akhirnya (dan masih berusaha lagi) saya dapat menempatkan posisi bekerja seperti saat ini. 
Kilas aja awalnya saya iseng melihat ada tawaran kerja di linkedin untuk bekerja di Kuwait kemudian saya apply cv, eh dipanggil cuy... sebenarnya ga nyangka juga soalnya cv nya waktu itu ga bagus-bagus amat koq, tapi mungkin itulah tuntunan Tuhan sehingga akhirnya step by step proses seleksi berhasil saya lalui dan saya dinyatakan diterima untuk dipekerjakan sebagai expat di perusahaan ini (baca lagi: Shabakkat Cellular).
Singkat cerita saya terima, eng ing eng, selanjutnya adalah hal terberat saya adalah saya harus mengucapkan bye-bye, selamat tinggal dan say good bye kepada perusahaan (the one and only) yang sudah mengajarkan saya, mendidik saya dan menuntun saya sehingga dapat memiliki daya saing di dunia profesional, ya PT Indonesia Comnets Plus. Saya sempat bergumul beberapa kali untuk mengambil keputusan ini. Airmata, perasaan dan doa-doa saya terus mengalir. Ketika saya masuk kerja dan melihat ke teman-teman sekantor, melihat teman yang sudah anggap saudara semua, tak terasa saya sangat sedih untuk meninggalkan perusahaan yang sudah 10 tahun untuk menjadikan saya sebagai seorang profesional seperti saat ini (thanks ICON+, you always be there in part of my life). Bayangkan jek, hampir 10 tahun saya kerja disana (Bandung, Gandul, Wismul, Medan dan kota-kota lain....) adalah satu kesempatan yang sangat luar biasa yang diberikan Tuhan kepada saya untuk bekerja bersama teman-teman yang sangat hangat dan menyenangkan. God bless ICON+ always.... 
Singkat cerita saya pamit ke bos saya waktu itu, mas Mawan dan mas Mawan sangat mendukung saya. Saya katakan juga ke si bos memang pemasukan yang saya terima jauh lebih besar dari di ICON+ tapi bukan itu hal yang utama. Saya butuh pengalaman internasional, pengalaman yang akan menempa saya menjadi seorang profesional, pengalaman yang akan membuat saya lebih kuat dan memiliki jaringan sociality yang lebih luas dan yang akan membuka resources saya ke dunia internasional yang semakin kompetitif. Kemudian saya mengajukan email ke HR dan deal, akhirnya saya resmi keluar dari ICON+. 
Kemudian tibalah hari untuk pemberangkatan, saya sangat ingat sekali tanggal tersebut 16 Agustus 2015, ya hari yang tidak akan aku lupakan karena ini bisa jadi sebagai milestone dalam kehidupanku.
Pada hari itu saya melakukan perjalanan pertama sebagai seorang ekspat dan sudah ijin istri dan keluarga. Sedih-sedihan, airmata dan perasaan ikut tercurah ketika saya akan meninggalkan istri dan keluarga lainnya. Tapi.... ketika sampai di Kuwait Airport, alamaaaakkk, saya tertahan di imigrasi. Petugas imigrasi mengatakan bahwa ada seseorang yang melakukan cancel terhadap visaku. Makin bingung karena pada waktu aku datang masih jam 3 pagi, dan yang bisa dibangunkan pertama sekali pada waktu itu adalah teman Indonesa satu kantor (namanya mas Abdul). Untung aja ada yang bisa aku hubungi, kemudian dia menghubungi bos kami tapi ya memang harus terjadi. Saya harus balik kandang lagi ke Indonesia dan setelah bos saya menghubungi pihak HR, mereka bilang ga usah kuatir karena kamu sudah menjadi pegawai sini koq. Nanti selama disana kamu bakal dapat hakmu. Mendengar hal itu saya langsung tenang dan petualangan 22 jam travelling tik tok ke mid east pun menjadi petualangan yang menyenangkan (menghibur diri, hehehe) meskipun ketika penerbangan kembali saya tertidur hampir 6 jam, zzzzz.....
Hari-hari saya setelah kejadian itu sebenarnya semakin tak menentu. Memang sih saya mendapatkan hak, akan tetapi sebenarnya ada kekuatiran jikalau sebenarnya mereka merencanakan suatu terminate tapi dengan cara yang halus. Jujur ini sempat masuk ke dalam pikiran dan hal ini lah yang membawaku untuk mengaminkan ucapan salah satu abang iparku untuk mencari pekerjaan dulu di Indo sebelum aku berangkat lagi ke Kuwait. Sempat juga sih ikut pelatihan tentang jaringan komputer dan mengajar freelance, akan tetapi aku juga tetap mengikuti interview di beberapa perusahaan. Setidaknya ada 2 perusahaan yang sudah menerima, pertama salah satu gold partner cisco dan kedua perusahaan IT di Singapore. Tapi akhirnya aku tidak jadi untuk mengambil kedua jo tersebut karena pada akhirnya sudah dapat informasi bahwa visa kerjaku yang kedua sudah selesai. Yaaaaa, gagal donk dapat double salary, xixixixixi.....
Kemudian singkat cerita, tanggal 15 November 2015, aku melakukan perjalanan profesional keduaku (cie cieeee...) ke Kuwait lagi. Waktu perpisahan dengan istri tercinta, dia berharap semoga ditolak lagi ya bang di Imigrasi Kuwait, nanti kan bisa balik lagi. Hahahahahaa..... diam-diam aku mengaminkan juga dalam hati sih.... Dan hal itulah yang terpikir olehku ketika aku berhadapan one on one dengan petugas imigrasi ketika aku di bandara Kuwait. 
Aku menatap matanya, dia menatap mataku, kami tatap-tatapan.... Dalam hatiku, pulang-pulang, pulang..... ehh tak taunya dia malah nyuruh finger print dan yaaaa..... ga jadi pulang. Passporku dicap dan dia mengucapkan welcome to Kuwait, have a nice day. Ada kekecewaan sih sedikit, kalau yang pertama datang ngarepnya langsung masuk Kuwait terus istirahat, kalau yang ini ngarepnya pulang, hahahahaha......
Tapi life must go on.... dengan semngat 45 aku mencari namaku yang katanya sudah dipegang di papan nama oleh penjemput hotel. Benar saja, aku liat dan samperin penjemput hotel itu terus langsung tertidur manis di hotel. Ga tau beberapa saat tidur, kemudian hp tiba-tiba berdering, dari HR nya, aku sempat berharap untuk ga ke kantor dulu hari itu. Eh ternyata keinginan tak berbanding lurus dengan kenyataan. Sang HR meminta aku untuk segera datang ke kantor dan memang setelah tiba, aku disambut oleh tim kerjaku saat ini. Busyet penyambutannya kayak penyambutan resmi aja, sampai tim leader nya ngomong, udah nanti kamu makan siang bareng kami aja dan dibawalah ke restoran india. Busyet dah, belum babibu, dia Cuma ngatain welcome dan mengenalkan seluruh anggota tim.

Ya inilah tim ku, tim IP yang akan menjadi partner kerjaku di perusahaan ini. Sampai saat ini, jujur aku masih belum mengenal teman-teman satu timku secara personal, tapi kelihatannya semuanya ramah-ramah. Dan sampai blog ini juga selesai dibuat yang aku tau sampai saat ini dengan airmata yang tak berhenti mengalir, perasaan yang tertahan, aku hanya bisa mengucapkan God, keep able in every single day of my life and always give Your Spirit in my daily activity.

Warmest Regards,



ampulan







Rabu, 15 Oktober 2014

Happy Birthday Med Milad Selamat Ulang Tahun IDN

ID-Networkers.... Mendengar nama ini sekarang sudah sangat eksist sekali (wuih hiperbola banget) kita temui khususnya ketika para networker-networker ingin menimba ilmu jaringannya lebih mantap lagi. Kenapa IDN jadi pilihan ya? Biaya yg murah, para pengajar yang masih dinamis atau sang pendiri sekaligus pemiliknya yang memiliki senyum yang aduhaiiii.....

Awal pertama sekali "berkenalan" dengan IDN pertama sekali adalah tahun 2012 ketika diriku mendapatkan durian runtuh, voucher untuk mengikuti ujian CCIE Written dan LAB gratis dari kantor tempatku bekerja. Senang sekaligus panik juga sih, senang karena akhirnya aku bisa berkesempatan untuk meraih gelar kersertifikatan di bidang yang katanya "dewa-dewanya" networker. Panik karena pada saat itu ilmu yang kumiliki belum mumpuni untuk menghadapi ujian. Ibarat mau ke medan pertempuran, senjata yang aku miliki cuma pistol air dimana tantangan yang dihadapi berupa peluru nuklir (ajib banget bahasanya, hehehe). Jadilah aku berpikir dan berstrategi gimana menghadapi tantangan ini. Langsung saja aku google tempat training yang baik dan "murah" untuk mempersiapkan medan perangku, hehehe (murah karena waktu itu niatnya memang pengen training pake biaya sendiri, xixixi). Dari hasil penelusuran sebenarnya ada 2 yang aku dapatkan. Tetapi berhubung di tempat training yang 1 sudah full, jadilah pilihanku jatuh ke IDNetworkers.
Sejak saat itulah IDN menjadi first minded untuk training-training perangkat jaringan IP.

DI IDN, aku mengikuti program CCIE RS bootcamp angkatan kedua. Ada banyak sahabat-sahabat yang kutemui pada program IDN ini. Program ini dikuti oleh sekitar 48 peserta selama 1 minggu di daerah yang sangat terpencil nun jauh di daerah Puncak. Selama seminggu, semua materi terkait ujian lab CCIE diajarkan kepada kami. Setiap harinya, dari jam 8 pagi hingga jam 10 malam, setiap peserta dikumpulkan untuk pembahasan materi dan pengerjaan setiap tugas-tugas yang diberikan. Bagiku, selama 1 minggu itu benar-benar seperti masuk ke dalam ruang latihan yang kalau diibaratkan dalam ilmu silat sedang bermeditasi dan berlatih jurus demi jurus. Capek iya, bingung iya, ada perasaaan hopeless iya, tapi melihat semangat teman-teman yang lain semua perasaan-perasaan negatif itu hilang digantikan dengan semangat untuk meraih nomor bergengsi. Dan percaya tidak percaya, semua yang ditempa selama 1 minggu itu adalah pondasi yang sangat berguna untuk menghadapi ujian-ujian CCIE bagiku.

Puji Tuhan, setelah bootcamp dan berbagai persiapan tambahan dimana di antaranya belajar di rumah IDN (terima kasih kepada IDN yang menyediakan tempat penampungan harapan bagiku dan teman-teman yang berharap lainnya), akhirnya nomor bergengsi CCIE itu dapat kuraih. Tidak bisa dipungkiri IDN turut andil dalam pencapaian ku untuk nomor itu. Aku sangat bersyukur sekali Tuhan mempertemukan ku dengan cara yang ajaib (bagiku tidak ada yang kebetulan di dunia ini). Dan tidak hanya nomor saja, sekarang aku memiliki sahabat yang sudah selayaknya saudara yang sudah tersebar di berbagai perusahaan dan negara yang terkoneksi karena keterikatan dengan IDN.

Sekarang, IDN seperti yang terlihat di websitenya, telah memiliki banyak sekali program-program unggulan yang semakin menarik minat para networker-networker. Tidak hanya dari lokalan saja tapi sampai mancanegara sudah ada yang mengenal IDN bahkan sampai berguru ke markas yang beralamat di anggrek cendrawasih ini. IDN telah mampu menjadi kebanggaan terhadap Indonesia karena sang pabrikan CCIE ini sudah menjadi tempat singgahnya para networker luar negeri yang telah melihat keberhasilan programnya. Suatu kebanggan tersendiri juga bagi saya karena tempat saya menimba ilmu jaringan telah dikenal dan diakui dunia.

Di moment ulang tahun ke 6 IDN ini, selain mengucapkan terima kasih atas pondasi jaringan yang sudah diberikan, saya juga berharap buat IDN agar semakin maju lagi, semakin berbenah lagi khususnya untuk menghadapi tantangan di dunia jaringan telekomunikasi yang semakin canggih. Teman-teman yang mengajar semakin kompak dan semakin jago lagi di bidang keilmuannya masing masing, mas Dedi sebagai pendiri semakin handal lagi dalam mengelola management IDN dan semua stakeholder IDN semakin mencintai IDN dengan segala tantangan yang dihadapi.

Selamat ulang tahun IDN, jayalah selalu dan tetap eksis di dunia jaringan Indonesia dan global.


Salam,



Mangampu R Silaban






Rabu, 02 Oktober 2013

CCIE-ku (#40617)

Sebenarnya tulisan ini sudah lama pengen dipublikasikan dan diterbitkan, hanya saja baru sekarang rasa malas yang menghampiri dapat terkalahkan. Yak, melalui tulisan ini, saya coba untuk sekedar berbagi bagaimana saya bisa mendapatkan si nomor 40617 ini dari Cisco, nomor yang bergengsi, nomor yang katanya diharap-harapkan oleh banyak Engineer yang berprofesi di bidang telekomunikasi.
Awal mula saya mempersiapkan diri untuk mendapatkan gelar seorang expert dari brand produk IP ini (baca:CCIE) adalah sekitar setahun lalu yaitu pada bulan Agustus 2011 dimana pada waktu itu, dari boss kantor, saya memperoleh kesempatan untuk memperoleh ujian CCIE gratis. Jreng..jreng, saya cukup kaget sekaligus tertantang juga. Bagaimana tidak, dengan focus pekerjaan konfigurasi IP yang masih sekitar 2 tahun yaitu dimulai ketika saya dimutasi ke bagian Kinerja dan Keamanan Jaringan, jujur saya masih merasa minder dan keder untuk menghadapi ujian yang disebut oleh Cisco merupakan ujian level expert untuk orang di bidang IP Network. Memang, ketika saya mulai ditarik dari Region Jawa Barat, saya memiliki obsesi untuk memperoleh CCIE Expert tersebut secepat mungkin terlebih teman saya (mas Heru Kismanto) setahun kemudian memperoleh sertifikat tersebut. Ini merupakan salah satu motivasi ekstra saya untuk membuktikan saya bisa untuk memperolehnya. Prinsip saya sangat sederhana, kalau orang lain bisa, kenapa saya tidak bisa? Statement itulah yang selalu terbayang di benak saya dan sebisa mungkin untuk setiap pekerjaan, setiap tantangan bahkan dalam kehidupan sehari-hari, saya terpacu untuk tidak selalu bergantung kepada orang lain. Saya ingin membuktikan bahwa meskipun saya tidak memiliki otak yang cepat menangkap, saya harus mengulang-ulang segala sesuatu tapi saya bisa untuk mencapai yang diperoleh orang lain bahkan lebih baik lagi.
Memang kalau dilihat secara sepintas, prinsip saya tersebut terkesan arogan, akan tetapi ada beberapa hal kenapa saya tetap berpegang pada prinsip tersebut:
1. Saya tidak mau menjadi beban bagi orang lain
Sering sekali ketidaktahuan dan kelemahan saya justru membuat orang lain harus mengajari saya banyak hal dan ketika saya diajari oleh orang lain, bertanya kepada orang lain, di dalam hati saya timbul perasaan malu dan langsung tertanam dalam pikiran saya, kalau bisa apa yang sudah diperoleh jangan sampai ditanya berulang kali dan harus tetap tertanam dalam pikiran.
2.  Saya ingin berbagi pengetahuan dengan orang lain
Kalau ingin berbagi, pasti ada yang harus dibagikan, sehingga saya berpikir saya harus memiliki ilmu yang lebih baik dari teman-teman saya yang lain, saya harus memiliki pengetahuan yang memang bisa dobagi-bagikan
Kembali lagi ke persiapan untuk CCIE ini, kemudian saya membuat jadwal untuk belajar. Saya menyiapkan beberapa strategi:
1. Saya ikut dalam komunitas-komunitas enjinir telco (indocisco, indonetwork, parakontel, dll)
2. Saya mencoba untuk ikut program 90 hari menjadi CCIE dari Jawdat akan tetapi karena pesertanya sudah membludak, saya tidak jadi ikut.
3. Saya searching untuk program-program bootcamp CCIE dan menemukan ada bootcamp CCIE murah dan diikuti banyak peserta (waktu itu Cuma 1,5 jt dan ketika diajuin ke kantor untuk training, kantor langsung approval, hehehe) . Di sini saya berkenalan dengan Febrian (CCIE 39090), Yanuar, dan masih banyak lagi dengan om Guru Dedi Gunawan sebagai sang ahlinya.
4. Setelah acara bootcamp, saya mencoba untuk mencari teman-teman belajar bersama. Thanks God, I found new community, ya… kami menamakannya komunitas Pirates. Sebenarnya bukan kami, karena saya tidak ikut terlibat memberi nama komunitas ini. Saya masih ingat, ketika awal tahun 2013 ini di bulan Januari, saya berkenalan dengan anggota-anggotanya. Saya dikenalin oleh Febrian (CCIE 39090). Disanalah saya bertemu dengan teman-teman yang kocak-kocak tapi kalo belajar fokusnya keren baget dah…. Ada Pak Johan Eko Prasetyo a.k.a JEP yang menjadi kapten komunitas ini dengan CCIE Number 38343. Terus ada Pak Tonka Sesarino, orang keren yang lain dengan senyum khasnya (CCIE 40593), terus ada om Ary Rahmadian Thala (CCIE 38344), nomornya bersandingan dengan Om JEP karena ngambilnya sama ke Jepang da nada bro Billy Alex. Itulah awal masuknya saya ke komunitas Pirates ini. Nah ke depannya, grup dari pirates ini bertambah besar dan juga menghasilkan CCIE-CCIE lain yang handal-handal. Terima kasih buat teman-teman komunitas Pirates buat berbagi ilmunya.
5. Selain gabung dengan komunitas Pirates, saya juga sering ikut gabung dengan teman-teman Rumah IDN. DI tempat itu saya bertemu dengan Rusdi (CCIE 39848) dan Eryk Lesmono (CCIE 40039), dan teman-teman lainnya yang baik dan mau saling berbagi. Di Rumah IDN ini kami berbagi berbagai macam teori dan saling bertukar pemahaman tentang teknologi-teknologi yang dipelajari sesuai dengan Blue Print Cisco.

Untuk ujian, saya memulai ujian Written pada tanggal 19 September 2012 dan saya lulus di kesempatan pertama dengan nilai 902. Kemudian untuk ujian Lab, saya mengikuti ujian sebanyak 3 kali. Kali pertama yaitu bulan Maret 2013, untuk ujian troubleshoot (ts), saya failed, konfigurasi (konfig) saya pass. Kemudian ujian kedua pada bulan Juli 2013, ts pass, konfig fail dan untuk ujian ketiga tepatnya tanggal 19 September2013, ts pass konfig pass.
Ada beberapa point yang bisa saya ambil dari pengalaman mengikuti sampai 3 kali ujian ini:
1. Saya menjadi lebih mengerti dan lebih ahli dalam bidang IP network, sesuai dengan gelar yang diemban.
2. Saya menjadi lebih mengerti bahwa perlu usaha yang tidak hanya 100% tapi lebih dari 100% resources yang kita miliki untuk lulus
3. Saya menjadi lebih mengerti bahwa setiap usaha, kalau kita sabar dan telaten dalam mempersiapkannya, pasti suatu saat akan tercapai juga.

Mungkin, itu saja sedikit sharing-sharing tentang persiapan sampai saya mendapatkan CCIE. Apapun itu, saya menganggap pencapaian ini bukanlah suatu akhir, tetapi suatu awal untuk pencapaian gilang-gemilang lainnya. Bagi saya, prinsipnya jelas seperti yang disebutkan di awal blog, “Kalau orang lain bisa, kenapa saya tidak bisa?”

Regards,


Mangampu R Silaban (#40617)




Minggu, 16 Juni 2013

Made in Heaven (Ps. Gilbert Lumoindong Sermon 16 Juni 2013)

Dasar alkitab:
Efesus 2:6-10:

2:6dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,
2:7supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.
2:8Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
2:9itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
2:10Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.


Fakta berdasarkan Alkitab:
Kita adalah buatan Allah yang dirusak oleh setan ketika kita jatuh dalam dosa dan mau disempurnakan kembali oleh Allah.

Waktu kita diciptakan:
1. Tidak pernah merasa malu
2. Tidak pernah takut
3. Tidak pernah mengeluh
4. Tidak pernah berpikir negatif
5. Tidak pernah gagal
7. Tidak pernah susah

Tuhan menciptakan kita dengan gudang-gudang berkat yang siap dicurahkan bagi kita, pertanyaannya apakah kita siap? Kita yang buatan Surga dan rusak oleh karena dosa, pasti membutuhkan reformasi hidup untuk menerima berkat-berkat baru.

Matius 9:17 menyatakan:
Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua 1 , karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah 2  kedua-duanya
Sehingga dapat dikatakan kita perlu perubahan hidup, perlu pembaruan untuk menerima setiap berkat-berkat Tuhan yang selalu baru.

Kita harus kembali kepada kesadaran kita buatan Allah, yang artinya:
1. Kita harus dekat dan tunduk kepada aturan-aturan Allah
2. Kita harus melakukan pekerjaan baik
3. Kita harus tetap beriman karena kita buatan Allah maka kita tidak bisa dikalahkan oleh tantangan serta pergumulan.
4. Kita harus yakin bahwa kita akan selalu mengalami hal-hal yang supranatural/mukjizat

Comment:
Kesadaran sebagai buatan surga menyadarkan bahwa saya merupakaan ciptaan istimewa yang sudah dipersiapkan untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik. Setiap perbuatan-perbuatan dosa pasti membuat kita merasa malu, gagal, berpikir negatif, membuat takut, mengeluh dan akhirnya membawa kesusahan. Dengan kesadaran bahwa kita buatan Surga kita menjadi taku untuk berbuat dosa dan selalu tunduk dan taat kepada aturan-aturan Tuhan.

Taat patuh dan setia adalah hal yang tak terpisahkan.

Reff:
Kuberjuang sampai akhirnya Kau dapati aku tetap setia...

Setia terhadap aturan-aturan Allah karena memang kita ciptaan Surga.

Haleluyah...



Selasa, 11 Juni 2013

God is my shepherd

Mazmur 23

23:1. Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
23:3 Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
23:4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
23:5 Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
23:6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

Mazmur ini ditulis oleh sang Raja Israel yang sangat terkenal yaitu Raja Daud dan terinspirasi dari kisah hidupnya di waktu muda dimana ketika dia masih muda, beliau merupakan seorang gembala dari hewan-hewan ternak bapanya. Setiap ayat yang digambarkan dalam pasal ini merupakan implikasi dalam kehidupan mudanya yang selalu berusaha untuk melindungi kawanan ternaknya. Dan implikasi gembala yang baik itu dia deskripsikan kepada Tuhan yang merupakan gembala yang baik yang selalu menjaga umatNya dari segala kekuatiran-kekuatiran hidup.

Mazmur 23 ini juga sudah ditulis dalam bentuk lirik-lirik lagu yang dapat diunggah dalam link berikut:
http://www.youtube.com/watch?v=fnVifxPpN1g

Okay selamat menikmati Mazmur Daud, mazmur yang dapat menjadi sumber kekuatan dan inspiratif dalam menjalani kehidupan ini.

God bless u guys......