Hari keempat bootcamp CCIE ini mempelajari tentang MPLS,
multicast dan QOS. Dari kteiga pelajaran ini, MPLS merupakan pembahasan yang
cukup familiar bagiku. Untuk yang QoS juga sebenarnya familiar sih tapi
aduh..aduh…banyak banget teorinya. Ada tentang tong sampah lah , paket VIP lah,
buffer lah, kelas-kelas lah, seabrek-abrek deh, sangat membuat mengantuk
sekali, hehehe…
Sementara, untuk multicast, jujur aku belum pernah
mempelajarinya. Soalnya, di kerjaan ga diimplementasikan, jadi ngapain harus
dipelajari. Tapi berhubung masuk ujian dan biasanya memiliki point yang cukup
tinggi, yam au gam au harus dipelajari juga.
Untuk pembahasan MPLS, sebenarnya MPLS ini sangat menarik
sekali. MPLS ini merupakan pondasi dasar sekali untuk bisa jualan service. Apa
aja bisa kita lakukan dengan MPLS ini, mulai dari service layer 3 (VPN MPLS),
layer 2 (Metro-E, Frame relay, PPP), managed service, internet, dsb. Dan
percaya ga percaya, sebenarnya dalam pikiranku yang ga seberapa ini, telah
tertanam konsep-konsep MPLS. J
Konsepnya sangat sederhana, keuntungan MPLS ini juga sangat
banyak, diantaranya:
1.
Bisa memisahkan network dari seluruh customer
2.
Memiliki banyak feature yang bisa
menyederhanakan resources.
3.
Lebih efisien terutama untuk resources IP karena
customer dapat menggunakan IP yang sama karena network antar customer berbeda
4.
Topology network bisa dibuat konsep full mesh,
hub and spoke, pertukaran informasi maupun untuk pembatasan akses.
5.
Dsb…
Untuk multicast, yang aku ingat adalah konsepnya sama
seperti seorang dermawan yang gemar membagi-bagi duitnya.(hahaha, lebay kali
pemikirannya ya). Duit seperti data lah terus si dermawan ini kasih ke semua
tetangga nya, hahahaa….
Cara pengiriman data di multicast ini ada 3:
1.
Dense mode
Kalau dense mode, sifatnya router akan
mengirimkan trafik kepada seluruh host walaupun host tersebut tidak butuh. Hal
ini dapat memberatkan link dan dirasa kurang cocok untuk dipergunakan pada masa
ini.
2.
Sparse mode
Kalau sparse mode konsepnya adalah setiap
host harus registrasi kepada router. Router tersebut akan menjadi titik
pertemuan atau Rendezypous Point (RP). Nah RP ini akan menyebarkan paket ke
host berdasarkan registrasi tadi.
3.
Sparse-dense
Mode ini merupakan gabungan dari dense dan
sparse mode. Dalam mode ini, ada 2 router Utama satu sebagai RP dan satu lagi
sebagai mapping route. Fungsi dari mapping route adalah melakukan melakukan
dense mode dengan RP nya dan untuk RP komunikasi ke host menggunakan sparse
mode
Multicast ini terdiri dari 3 type:
1.
Static
2.
Auto-RP
3.
Boatstrap Router (BSR)
Untuk yang static, kita harus konfigurasi seluruh command
static pada semua interface router yang melakukan multicast. Untuk Auto-RP
hanya ada di Cisco device dan bisa melakukan double mode yaitu sparse-dense
mode. Sementara untuk boadstrap Router, fungsinya sama dengan Auto-RP hanya
saja merupakan fungsi yang umum yang digunakan oleh router-router lain.
Untuk topic QoS ini, yang paling saya ingat adalah QoS layer
3, yaitu:
1.
Classification
2.
Marking
3.
Congestion Management
4.
Congestion Avoidance
5.
Policing
6.
Shaping
7.
Compression
Classification: paket yang masuk akan diklasifikasikan
terlebih dahulu
Marking: paket-paket akan ditandai sesuai prioritas
Congestion management merupakan system antrian dimana yang
paling prioritas akan diurutkan untuk pengiriman paketnya
Congestion avoidance: menentukan mana paket yang akan didrop
dan mana yang akan diteruskan berdasarkan prioritas
Policing: Apabila bandwith sudah penuh sesuai dengan yang
dikonfigurasi, maka paket-paket akan didrop
Shaping: ketika bandwith-bandwith sudah penuh, kelebihan
paket tidak didrop tapi akan dikirim ke buffer untuk kemudian dikirimkan
kembali
Compression: Paket-paket yang besar akan dikompresi sehingga
bisa melalui bandwith yang ditetapkan.
Demikianlah sebagian materi yang bisa saya rangkum dengan
pikiran saya sendiri untuk pelajaran kemarin. Untuk pembahasan lab, hari ini ga
dulu lah ya, soalnya agak kecapean…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar