Sebenarnya tulisan ini sudah lama pengen dipublikasikan dan
diterbitkan, hanya saja baru sekarang rasa malas yang menghampiri dapat
terkalahkan. Yak, melalui tulisan ini, saya coba untuk sekedar berbagi
bagaimana saya bisa mendapatkan si nomor 40617 ini dari Cisco, nomor yang
bergengsi, nomor yang katanya diharap-harapkan oleh banyak Engineer yang
berprofesi di bidang telekomunikasi.
Awal mula saya mempersiapkan diri untuk mendapatkan gelar
seorang expert dari brand produk IP ini (baca:CCIE) adalah sekitar setahun lalu
yaitu pada bulan Agustus 2011 dimana pada waktu itu, dari boss kantor, saya
memperoleh kesempatan untuk memperoleh ujian CCIE gratis. Jreng..jreng, saya
cukup kaget sekaligus tertantang juga. Bagaimana tidak, dengan focus pekerjaan
konfigurasi IP yang masih sekitar 2 tahun yaitu dimulai ketika saya dimutasi ke
bagian Kinerja dan Keamanan Jaringan, jujur saya masih merasa minder dan keder
untuk menghadapi ujian yang disebut oleh Cisco merupakan ujian level expert
untuk orang di bidang IP Network. Memang, ketika saya mulai ditarik dari Region
Jawa Barat, saya memiliki obsesi untuk memperoleh CCIE Expert tersebut secepat
mungkin terlebih teman saya (mas Heru Kismanto) setahun kemudian memperoleh
sertifikat tersebut. Ini merupakan salah satu motivasi ekstra saya untuk
membuktikan saya bisa untuk memperolehnya. Prinsip saya sangat sederhana, kalau
orang lain bisa, kenapa saya tidak bisa? Statement itulah yang selalu terbayang
di benak saya dan sebisa mungkin untuk setiap pekerjaan, setiap tantangan
bahkan dalam kehidupan sehari-hari, saya terpacu untuk tidak selalu bergantung
kepada orang lain. Saya ingin membuktikan bahwa meskipun saya tidak memiliki
otak yang cepat menangkap, saya harus mengulang-ulang segala sesuatu tapi saya
bisa untuk mencapai yang diperoleh orang lain bahkan lebih baik lagi.
Memang kalau dilihat secara sepintas, prinsip saya tersebut
terkesan arogan, akan tetapi ada beberapa hal kenapa saya tetap berpegang pada
prinsip tersebut:
1. Saya tidak mau menjadi beban bagi orang lain
Sering sekali ketidaktahuan dan kelemahan saya justru
membuat orang lain harus mengajari saya banyak hal dan ketika saya diajari oleh
orang lain, bertanya kepada orang lain, di dalam hati saya timbul perasaan malu
dan langsung tertanam dalam pikiran saya, kalau bisa apa yang sudah diperoleh
jangan sampai ditanya berulang kali dan harus tetap tertanam dalam pikiran.
2. Saya ingin berbagi
pengetahuan dengan orang lain
Kalau ingin berbagi, pasti ada yang harus dibagikan,
sehingga saya berpikir saya harus memiliki ilmu yang lebih baik dari
teman-teman saya yang lain, saya harus memiliki pengetahuan yang memang bisa
dobagi-bagikan
Kembali lagi ke persiapan untuk CCIE ini, kemudian saya
membuat jadwal untuk belajar. Saya menyiapkan beberapa strategi:
1. Saya ikut dalam komunitas-komunitas enjinir telco
(indocisco, indonetwork, parakontel, dll)
2. Saya mencoba untuk ikut program 90 hari menjadi CCIE dari
Jawdat akan tetapi karena pesertanya sudah membludak, saya tidak jadi ikut.
3. Saya searching untuk program-program bootcamp CCIE dan
menemukan ada bootcamp CCIE murah dan diikuti banyak peserta (waktu itu Cuma 1,5
jt dan ketika diajuin ke kantor untuk training, kantor langsung approval,
hehehe) . Di sini saya berkenalan dengan Febrian (CCIE 39090), Yanuar, dan
masih banyak lagi dengan om Guru Dedi Gunawan sebagai sang ahlinya.
4. Setelah acara bootcamp, saya mencoba untuk mencari
teman-teman belajar bersama. Thanks God, I found new community, ya… kami
menamakannya komunitas Pirates. Sebenarnya bukan kami, karena saya tidak ikut
terlibat memberi nama komunitas ini. Saya masih ingat, ketika awal tahun 2013
ini di bulan Januari, saya berkenalan dengan anggota-anggotanya. Saya dikenalin
oleh Febrian (CCIE 39090). Disanalah saya bertemu dengan teman-teman yang
kocak-kocak tapi kalo belajar fokusnya keren baget dah…. Ada Pak Johan Eko
Prasetyo a.k.a JEP yang menjadi kapten komunitas ini dengan CCIE Number 38343.
Terus ada Pak Tonka Sesarino, orang keren yang lain dengan senyum khasnya (CCIE
40593), terus ada om Ary Rahmadian Thala (CCIE 38344), nomornya bersandingan
dengan Om JEP karena ngambilnya sama ke Jepang da nada bro Billy Alex. Itulah
awal masuknya saya ke komunitas Pirates ini. Nah ke depannya, grup dari pirates
ini bertambah besar dan juga menghasilkan CCIE-CCIE lain yang handal-handal.
Terima kasih buat teman-teman komunitas Pirates buat berbagi ilmunya.
5. Selain gabung dengan komunitas Pirates, saya juga sering
ikut gabung dengan teman-teman Rumah IDN. DI tempat itu saya bertemu dengan
Rusdi (CCIE 39848) dan Eryk Lesmono (CCIE 40039), dan teman-teman lainnya yang
baik dan mau saling berbagi. Di Rumah IDN ini kami berbagi berbagai macam teori
dan saling bertukar pemahaman tentang teknologi-teknologi yang dipelajari
sesuai dengan Blue Print Cisco.
Untuk ujian, saya memulai ujian Written pada tanggal 19
September 2012 dan saya lulus di kesempatan pertama dengan nilai 902. Kemudian
untuk ujian Lab, saya mengikuti ujian sebanyak 3 kali. Kali pertama yaitu bulan
Maret 2013, untuk ujian troubleshoot (ts), saya failed, konfigurasi (konfig)
saya pass. Kemudian ujian kedua pada bulan Juli 2013, ts pass, konfig fail dan
untuk ujian ketiga tepatnya tanggal 19 September2013, ts pass konfig pass.
Ada beberapa point yang bisa saya ambil dari pengalaman
mengikuti sampai 3 kali ujian ini:
1. Saya menjadi lebih mengerti dan lebih ahli dalam bidang
IP network, sesuai dengan gelar yang diemban.
2. Saya menjadi lebih mengerti bahwa perlu usaha yang tidak
hanya 100% tapi lebih dari 100% resources yang kita miliki untuk lulus
3. Saya menjadi lebih mengerti bahwa setiap usaha, kalau
kita sabar dan telaten dalam mempersiapkannya, pasti suatu saat akan tercapai
juga.
Mungkin, itu saja sedikit sharing-sharing tentang persiapan
sampai saya mendapatkan CCIE. Apapun itu, saya menganggap pencapaian ini
bukanlah suatu akhir, tetapi suatu awal untuk pencapaian gilang-gemilang
lainnya. Bagi saya, prinsipnya jelas seperti yang disebutkan di awal blog, “Kalau
orang lain bisa, kenapa saya tidak bisa?”
Regards,
Mangampu R Silaban (#40617)